Memberi Tahu dengan isyarat

24/04/2009 14:21

    Disebuah rumah pada suatu siang, duduk diberanda depan rumah seorang anak usia tiga tahun dan seorang Ayah yang sedang bercengkrama, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara,  "Ting...ting...ting! Ting...ting...ting!" Pikiran dan matanya menerawang kepelataran halaman. Tapi, tak satu pun yang pas jadi jawaban." suara apu itu yah", suara anak memecah keheningan ."Itu suara pedagang siomay keliling, Nak!" suara sang ayah menangkap kebingungan sang anaknya. "Kenapa ia melakukan itu, yah?" tanya sang anak polos. Sambil senyum, sang ayah itu menjawab. "Ia memberi tahu 'Aku ada di sekitar sini!" jawab si ayah dengan lembut.

Beberapa  menit setelah itu, anak kecil tadi lagi-lagi menyimak suara asing. Kali ini berbunyi beda. Persis seperti klakson kendaraan. "Teeet...toooot....teeet!"

lagi-lagi sang anak melihat kepelataran halaman. Sebuah sepedah motor  dengan bawaan roti dibelakangnya. Lagi-lagi, anak kecil itu bingung. Apa maksud suara itu, padahal tak sesuatu pun yang menghalangi jalan. Kenapa mesti membunyikan klakson. kembaliia bertanya kepada ayahnya

"Anakku. Itu tukang roti. Suara klakson itu memberi tahu,  'Aku ada di dekatmu! Hampirilah!" ungkap sang ayah lagi-lagi menangkap kebingungan anaknya. "Kok ayah tahu?" kilah si anak lebih serius. Tangan sang ayah sambil memangku anaknya.

"Nak, bukan cuma ayah yang tahu,  Ibu, paman, kakak-kakamu dan Semua orang dewasa pun paham itu. Simak dan pahamilah. Kelak, kamu akan tahu isyarat-isyarat itu!" ucap sang ayah penuh perhatian.

**

Banyak peristiwa didalam kehidupan ini yang Allah SWT sampaikan kepada kita sebagai khalifah dimuka bumi ini dengan sebuah isyarat, tsunami, gempa, banjir,  menikah, dan sebagainya. adalah isyarat yang ia sampaikan kepada kita agar manusia paham dan dewasa dalam  melakoni hidup. kita mempunyai panca indra, pikiran, nafsu merupakan komponensistem tubuh manusia yang harus dimanfaatkan untuk menangkap dan memahami isyarat, tanda, simbol, dan sejenisnya. Itulah bahasa tingkat tinggi yang dianugerahi Allah buat makhluk yang bernama manusia.

Begitu efektif. Tak perlu sang maha pencipta menurunkan banyak ayat yang tersurat, manusia yang berpikir bisa paham maksud anugrah atau peringatannya.  Misalkan Cukup dengan berdehem 'ehm' misalnya, orang pun paham kalau di ruang yang tampak kosong itu masih ada yang tinggal.

Itulah bahasa tingkat tinggi yang cuma bisa dimengerti oleh mereka yang bisa berfikir. Itulah isyarat Tuhan: "Aku selalu di dekatmu, kemana pun kau menjauh!"

  Simak dan pahamilah. Agar, kita tidak seperti anak kecil yang cuma bisa bingung dan gelisah dengan kentingan tukang siomay dan klakson pedagang roti.