Jika Karyawan Sudah beda Pendapat soal Pendapatan

25/02/2010 03:26

Walau masih bisa tersenyum di hadapan teman yang lain namun seperti ada beban berat yang tersimpan dari rekan kerjaku itu, status sebagai karyawan yang mengharuskannya menghabiskan waktu 8 jam dalam satu hari untuk bekerja, setiap harinya dari senin-sabtu, seolah-olah kini makin berat. Tingkat kebutuhan yang makin tinggi. “wah tanggal 20 neh....dah bokek dong", celetuk salah satu rekan ku yang lain.

Banyak rekan-rekan kerjaku yang memilih resign dari kantor dari pada bertahan dengan kondisi yng seperti ini. Resign  karena masalah sepele yaitu P4 ( pekerjaan padat penghasilan tetap pas-pasan). Bahkan sesuatu kabar pernah terucap, ada seorang karyawan baru tetapi mempunyai penghasilan hampir sama dengan kami yang telah bekerja diatas 8 ( delapan ) tahun.

Kenyataannya demikian tetapi kami tetap bertahan, dengan niat bekerja untuk ibadah. Tetapi ada daya urusan kebutuhan dirumah yang tak kunjung terpenuhi kadang membuat kami berselisih pandangan dengan keluarga dirumah, Karyawan...oh karyawan nasibmu kini. Bukan kami mengingkari nikmat yang diberikan oleh-Nya, tak semua rekan-rekan kami siap dengan kondisi ini.....soal beda penghasilan. kenapa perusahaan punya kebijakan seperti ini pada hal jam bekerja kami sama antara karyawan lama dengan karyawan baru. atau mungkin akan terjadi jika semua teman2 karyawan tahu bahwa perusahaan punyai kebijakan yang demikian,  ‘perbedaan pendapatan’ (maisyah) seperti ini bisa melahirkan ‘perbedaan pendapat’ (khilaf) yang berakhir pada konflik internal perusaah. Gara-gara perbedaan gaji, perusahaan bisa menjadi kemelut, karena karyawan yang pada kalut.